Ketika kecil nabi Musa telah diajari rasa beriman yang kuat melalui ibunya melalui hakikat air yang menjadi iman bagi nabi Musa, tetapi iman itu tidak bisa hanya dirasa Dia harus di tablig kan disampaikan melalui kalam-kalam, ketika nabi Musa diangkat menjadi nabi dan Rasul maka dia berdakwah menyampaikan risalah tauhid kepada raja firaun dan rakyat mesir, Nabi Musa mengajak firaun untuk berdialog mengenai tauhid dan itu Allah nukilkan dalam surat Asy Syu'ara ayat 23-28
قَالَ
فِرْعَوْنُ وَمَا رَبُّ الْعَالَمِينَ (23)
قَالَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا
بَيْنَهُمَا إِنْ كُنْتُمْ مُوقِنِينَ (24)
قَالَ لِمَنْ حَوْلَهُ أَلَا تَسْتَمِعُونَ (25)
قَالَ رَبُّكُمْ وَرَبُّ آبَائِكُمُ
الْأَوَّلِينَ (26)
قَالَ إِنَّ رَسُولَكُمُ الَّذِي أُرْسِلَ
إِلَيْكُمْ لَمَجْنُونٌ (27)
قَالَ رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَمَا بَيْنَهُمَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ (28)
Fir’aun bertanya, “Siapa Tuhan semesta alam itu?” Musa menjawab, “Tuhan Pencipta langit dan bumi, dan apa-apa yang di antara keduanya (itulah Tuhan kalian), jika kalian (orang-orang) mempercayai-Nya.” Berkata Fir’aun kepada orang-orang sekelilingnya, “Apakah kalian tidak mendengarkan?” Musa berkata (pula), “Tuhan kalian dan Tuhan nenek moyang kalian yang dahulu.” Fir’aun berkata, “Sesungguhnya Rasul kalian yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila.” Musa berkata, “Tuhan yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya (itulah Tuhan kalian) jika kalian mempergunakan akal.
tetapi fir'aun tetap membangkang dan melupakan hakikat dirinya sebagai manusia.
sahabat taubi sebagai kesimpulan bahwa :
- Nabi Musa hidup di masa fir'aun yang zholim dan menyampaikan ajaran tauhid kepadanya.
- Nabi Musa menyampaikan iman yang ada didalam dada melalui logika akal fikiran.