اَفَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَتَكُوْنَ لَهُمْ قُلُوْبٌ يَّعْقِلُوْنَ بِهَآ اَوْ اٰذَانٌ يَّسْمَعُوْنَ بِهَاۚ فَاِنَّهَا لَا تَعْمَى الْاَبْصَارُ وَلٰكِنْ تَعْمَى الْقُلُوْبُ الَّتِيْ فِى الصُّدُوْرِ ٤٦
Tidakkah mereka berjalan di bumi sehingga hati mereka dapat memahami atau telinga mereka dapat mendengar? Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang berada dalam dada.
Sahabat taubi.
Makna tersirat Ayat ini adalah percakapan Allah dengan nabi Muhammad SAW. Yang intinya adalah :
- Allah menyindir Manusia yang berjalan / hijrah tapi tidak menggunakan akal yang ada dalam dadanya untuk berfikir alias hanya menggunakan mata zhohir nya dan telinga zhohir nya dan tidak menyadari hakikat dirinya yang terdiri dari zhohir dan bathin yang berpasangan.
- Penegasan Allah kepada manusia yang selalu menggunakan sisi zhohir nya ( materialistis) bahwa yang buta itu bukan mata yang zhohir tapi mata bathin / qolbu yang Buta tertutup dari Nurullah. Hati menjadi buta disebabkan beberapa kemungkinan:
- Kelalaian yang menyebabkan lupa atau tak ingat Allah.
- Ketidakmauan Manusia mengenal dirinya yang satu saat pasti akan kembali ke asal.
- Membiarkan sisi zhohir berkuasa hingga melupakan qolbu sebagai sumber diri untuk menenal Allah.
Sebagai kesimpulan bahwa:
1. Allah menyindir manusia yang tidak menggunakan akal yang ada dalam dadanya.
2. Penegasan Allah bahwa yang buta itu sebenarnya adalah qolbu yang ada dalam dada.
3. Kelalaian yang menyebabkan lupa kepada Allah.
4. Ketidak mauan manusia mengenal dirinya
5. Membiarkan sisi zhohir berkuasa dan melupakan sisi bathin / qolbu.
Wallohu A'lam bisshowab.