Pernahkah kita berprasangka dalam hidup ?
Kemanakah kita sandarkan prasangka itu?
Saat bersangka apakah Allah kita libatkan ? atau
jangan-jangan hanya berhenti pada baik dan buruk.
Dalam kehidupan kita sehari hari begitu banyak hal yang kita
lihat dan jumpai. Mulai dari kawan kerja, kawan ngopi bahkan kawan bercanda
hingga kepada urusan pekerjaan sampai rumah tangga dan itu semua tentu akan berkaitan
dengan masalah dan Prasangka.
Dalam Hadist Qudsi disebutkan bahwa :
"
) يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي( ……..
“Allah
Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku.
Ini menandakan bahwa
allah selalu memandang manusia melalui persangkaan si Manusia. Benarkah bahwa
persangka kita telah kita sandarkan kepada Allah? Atau hanya berhenti pada
Makhluk. Bila itu terjadi berarti kita telah masuk dalam golongan orang yang
merugi ( wal asri).
Ketika prasangka menyelimuti seseorang sementara tak sadar
kalau Tuhan ada pada prasangka nya maka hasilnya akan menjadi baik dan buruk
dan memang ini sengaja allah sematkan kepada manusia sebagaimana Nabi Adam AS
allah ciptakan dengan kesempurnaannya tapi allah jadikan juga sifat lalai
didalamnya dan ketika ini tak dikenali maka akan menjadikan qolbu semakin
tertutup. Perlu di ingat bahwa Prasangka seorang manusia apapun itu akan
kembali kepada yang si manusia yang bersangka.
Marilah belajar mengenal prasangka ini ( tentunya dengan manusia yang
hidup ) karena ini berkaitan erat dengan aqidah, setiap sesuatu yang dipandang pada dasarnya si manusia sedang
berhadapan atau menyaksikan allah melalu af al NYA atau perbuatan-NYA. prasangka
ini selalu menjebak aqidah seseorang untuk mempertuhankan Akalnya, untuk itu hendaknya
si manusia selalu berbuat dan minta
tolong hanya kepada allah dengan selalu membiasakan dalam setiap perbuatan
" Bismillahirrahmanirrahim " Dengan memaknai nya dalam sirr "
Tolong ya Allah" Dan kemudian kita maknai dengan ucapan “ Innalillahi Wa inna
ilaihi Roji'un”, Segala Hal apapun itu pasti datang dari Allah dan tentunya
akan kembali juga kepada Allah.
Simpulan : ( Audio : )
1. Prasangka itu
pasti ada dalam setiap kejadian
2. Dalil prasangka ,
Allah memandang / mengikuti prasangka
Manusia.
3. Prasangka itu membahayakan akidah bila hanya berhenti pada baik dan buruk seharusnya sadar bahwa segala hal apapun datang dari allah dan harus dikembalikan kepada sang pemilik prasangka dengan cara minta tolong.
Referensi :