Tidak sedikit di antara kaum muslimin terlena, dalam kehidupan, yang penuh
dosa dan kemaksiatan. dan tidak sedikit pula, yang menikmati kesenang dibawah
penderitaan org lain . mereka tidak menghiraukan , caci maki dari perbuatannya. bagi mereka yang terpenting adalah uang , jabatan,kedudukan dan harta , untuk kesenangan hidup, buat diri dan keluarga
Fenomena di atas bisa kita lihat
dan saksikan di negeri kita ini. seorang koruptor ulung dengan ”gagah” duduk di atas singgasana
kekuasaan; atau seorang jaksa agung yang memiliki harta kekayaan dari sumber yang tidak
bisa difahami adanya; penjahat-penjahat berdasi dengan bebas menjalankan aksi bejatnya. Namun, ketika
kejahatan itu terbongkar, mereka berusaha mengeluarkan alasan-alasan untuk membela dosa-dosa mereka;
padahal dibalik alasan-alasan tersebut, hati kecil mereka
mangakui, bahwa diri mereka telah berbuat salah.itulah sendiwara
dunia ,lain halnya
jika pengadilan nanti akhirat .semua
onggota tubuh diperintahkan Allah Swt utk menjadi saksi seperti Firman Allah SWT :
قال الله
تعالى : بَلِ الإنْسانُ على نَفْسِه بَصِيرَةٌ (14) وَلَو ألْقَى مَعَاذِيرَه
Artinya :`Bahkan manusia menjadi
saksi atas dirinya; walaupun bermacam-macam alasan ia lemparkan (Q.S
al-Qiyamah, 75: 14-15).
Al-Farrah seorang penyair
berbangsa Arab beliau pernah berkata ,bahwa ` orang yang
tetap dalam kehidupan yang penuh dosa adalah mereka yang kehilangan ”mata
hati”. Ketika seseorang telah kehilangan mata hatinya, maka segala yang ia
perbuat akan selalu dalam dosa; sementara orang yang bisa menjaga
mata hatinya, maka ia akan selalu berbuat sesuai dengan bimbingan mata hatinya . Hal tersebut senada dengan sabda Rasulullah saw :
قال رسول اللّه ص.م : الا إِنّ فِى الجَسَدِ مُضْغَةٌ. إذا صَلُحَتْ صَلُحَ
الجَسَدُ كُلّه وَإذا فسَدَتْ فَسدَ الجسدُ كُلُّه الا وَهِي القَلْبُ.
Artiny :`ingatlah! sesungguhnya dalam jasad
itu ada segumpal darah, apabila dia bersih, maka bersih pulalah seluruh
jasadnya; namun apabila ia rusak maka rusak pula seluruh jasadnya, dialah
hati`.
Ada beberapa hal yang
mengakibatkan seseorang kehilangan mata hatinya, di antaranya adalah :
Kerna mengikuti Godaan syetan
syetan merupakan musuh utama kehidupan bagi manusia. Seorang manusia tidak akan
pernah leluasa hidup dalam kebaikan karena akan selalu digoda dan dirayu oleh
syetan agar tergelincir dari jalan yang benar. sebagaimana yang telah diproklamirkan oleh
syetan sendiri, ketika
mereka diusir oleh Allah disaat tdk mau
sujud kpd nabi Adam As seperti ucapan Iblis
Qr al-’Araf, 7:16) :
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ
Artinya : Iblis
menjawab: "Karena Engkau Telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus’
Kerna Kerasnya Hati
Apabila seseorang telah terbiasa
melakukan dosa dan kemaksiatan, maka perbuatan-perbuatan tersebut akan menutup
terhadap kejernihan hatinya. Hal ini tersirat dalam firman Allah SWT :
كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Artinya : `bukan begitu,
bahkan apa yang telah mereka lakukan telah menutup hati-hati mereka` (Q.S
al-Muthaffifin, 83:14).
ketika hati seseorang telah keras karena
seringnya berbuat dosa , maka kerasnya hati tersebut akan melebihi kerasnya batu; sekeras-kerasnya
batu tapi ketika terus menerus terkena air, maka batu tersebut akan terbelah.
Namun apabila hati yang keras, maka susah sekali untuk kembali dijinakkan
kecuali dengan hidayah Allah SWT. Seperti firman
Allah Swt
ثُمَّ قَسَتْ
قُلُوبُكُم مِّن بَعْدِ ذَٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً ۚ وَإِنَّ
مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْأَنْهَارُ ۚ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا
يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاءُ ۚ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ
اللَّـهِ ۗ وَمَا اللَّـهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
Artinya : Kemudian setelah itu hatimu
menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. padahal diantara batu-batu
itu , ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya ,dan diantaranya
ada yang terbelah, lalu keluarlah
mata air dari padanya dan diantaranya ada yang meluncur jatuh, Karena takut kepada
Allah. dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. (Q.S al-Baqarah, 2:74
Kerna Hilangnya rasa malu
Rasa malu bagi seorang manusia
ibarat rem dalam sebuah kendaraan; ketika ia akan berbuat dosa, maka rasa malu ini salah satu faktor, yang bisa
mencegahnya. Ketika rasa malu itu hilang dalam diri seseorang, maka ia tidak
akan segan-segan untuk berbuat dosa. Rasulullah saw bersabda ” Apabila kamu tidak malu, maka
berbuatlah sesuka hatimu” (H.R Bukhari)
Kerna Hilangnya rasa
amanah
Seorang manusia akan merasa
tentram dlm berbuat dosa ,karena pd dirinya hilang
rasa amanah. Ia kejar jabatan, harta
dan kesenangan, tanpa menghiraukan amanah yg sedang mereka pikul.. Padahal sifat
amanah ini wajib ditunaikan oleh
orang-orang yang mengaku dirinya sebagai orang-orang yang beriman. Firman Allah SWT :
إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا
حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّـهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم
بِهِ ۗ إِنَّ اللَّـهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
Artinya : Sesungguhnya
Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan
(menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha
Melihat. (Q.S an-Nisa, 4:58).
Umar ibnu khatab ketika beliau diberi amanah ,diangkat menjadi khalifah
,dlm pidato singkatnya ia katakan “ jika aku membawa kamu kejalan yg benar
bantulah aku,manakala aku membawa kamu kejalan yg salah sadarkan aku. Salman
alfarisi berdiri sambil menghunus pedang keatas, umar jika kamu berjalan kejalan yg benar aku akan membantumu,jika berjalan kejalan
kejalan yg salah , pedang ini akan
meluruskan batang lehermu.umar menangis dan tubuhnya bergemetar ,keringatnya
bercucuran. Ia berterima kasih kpd salman yg akan menyelatkan dirinya dari azab
Allah .ucapanya itu bkn basa basi. siang mlm beliau memperhatikan kehidupan rakyatnya, sampai-sampai ia pernah
memasak bubur dan disuapkanya kpd anak yg sedang kelaparan,subhanallah.
berbeda
dgn pemimpin zaman sekarang,banyak janji
dan kata yang indah diucapkan ketika ingin
mendapat jabatan . namun ketika itu sdh
didapati ,pudarlah sdh apa yg pernah dikatakan,seolah-olah janji itu tak pernah
diucapkan.
by : Drs.Idrus Uteh
by : Drs.Idrus Uteh