Mari kita meningkatkan taqwa kepada Allah , dengan
melaksanakan perintah dan menjauhi larangan nya, mengikhlaskan segala
ibadah kepadanya , dan selalu
istiqamah dalam segala keadaan..
Kita sadar,
bahwa dalam mempertahankan ketaqwaan
kepada Allah, terlebih ditengah
rusaknya zaman ,kita harus berjuang ,
sebab dalam perjalannya banyak sekali
halangan dan rintangan , baik dalam diri, berupa hawa nafsu , maupu
diluar diri , yaitu gadaan ,tipuan dan
rayuan setan yang tiada henti untuk menjerumuskan kita, kejalan kesesatan .yang
minimbulkan murka Allah.
Setan
senantiasa mengajak kepada kejahatan. Mereka selalu berusaha, agar umat islam
memandang indah segala kemaksiatan ,
meremehkan segala perintah Allah dan
melalaikan segala kewajiban
وَجَدْتُهَا
وَقَوْمَهَا يَسْجُدُونَ لِلشَّمْسِ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ
الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيلِ فَهُمْ لَا يَهْتَدُونَ
Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain
Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan
mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat
petunjuk, Qs.Naml .24
Sdr kaum muslimin …..
Bila
mereka sudah terjerat pada perangkap setan ,maka ia akan menjadi orang yang ingkar
kepada Allah ,meremehkan perintah agama , menganggap indah perbuatan jahatnya.
Maka hilanglah rasa kemanusiaan , hilanglah hati nuraninya. Bila hal itu sudah
terjadi, maka ia akan berpikir ,bersikap dan bertindak mengarah kepada kerusakan , perbuatan maksiat
dan dosa ; yang menyebabkan datangnya murka dan azab allah swt.
Sdr. Kaum
muslimin ….
Perbuatan diatas akibat dari kegelapan hati,
dan berlanjut pada kematian hati. Apabila seseorang sudah mati hatinya , maka
ia tak ubahnya bagaikan hewan . Wujudnya manusia, mamun hakikatnya adalah
binatang. Sebab makhluk Allah yang mempunyai hati nurani hanyalah manusia. Bila manusia sudah tidak mempunyai hati
nurani , maka nilainya sama dengan
binatang buas. Bahkan ia bisa berbuat lebih kejam dan buas daripada binatang buas lainnya
.Wujud ,dan pertanda matinnya hati
seseorang , adalah ,apabila ia melakukan kesalahan, dosa atau maksiat , ia tidak
mempunyai rasa penyesalan , tidak merasa susah , tidak merasa takut dan tidak
pula merasa malu. Malahan ia tersenyum
dan berbangga hati dengan perbuatannya seolah-olah
apa yang ia lakukan hal-hal biasa
saja. Dalam al Hikam disebutkan :.
من علامات موت القلب عدم الحزن على ما
فا تك من الموافقات
وترك الندم على ما فعلته من وجود الزلات
Sebahagian dari tanda –tanda matinnya hati, adalah
tidak adanya kesedihan atas apa yang
ditinggalkan oleh kamu dari semua ketaatan ,dan tidak meninggalkan penyesalan terhadap semua kesalahan.
Sdr kaum muslimin…
Orang
mukmin menyadari betul, bahwa perbuatan
dosa, akan mengakibatkan matinya hati. Dan bila hati sudah mati , itu pertanda bahaya
besar sudah tiba ,dan tinggal menunggu hari kehancuran. Untuk lebih jelas ,mengenai
masalah, apa saja yang menyebabkan kematian hati ini, Imam Al-Ghazali menjelaskan ,dengan mengutip
keterangan Ibrahim bin Adham, “ketika Seorang
bertanya kepada Ibrahim bin Idham, , kenapa kami telah berdo’a , tetapi tidak
dikabulkan do’a kami, Padahal Allah telah berfirman : Berdo’alah kepadaku , aku
akan mengabulkan do’amu ?”.
Beliau menjawab,” kerena hatimu telah mati,”
Orang bertanya, “Dan apakah yang mematikan hati itu ?” Beliau menjawab, “Delapan pekara yang dapat
mematikan hati, yaitu :
1. Kamu mengerti hak Allah , tetapi
kamu tidak mau menunaikan haknya
2. Kamu membaca Al-Qur’an , tetapi
kamu tidak mengamalkan ajarannya
3. Kamu berkata ,”aku cinta
Rasulullah, tetapi kamu tidak mengamalkan sunahnya.
4. Kamu berkata,”Aku takut mati” tetapi
kamu tidak menyiapkan bekalnya.
5. Allah telah berfirman,” Bahwa
setan itu musuhmu,maka berlakukanlah ia sebagai musuh ,Akan tetapi kamu
berkumpul dengannya untuk melakukan berbagai dosa.
6. Kamu berkata,”Aku takut neraka,
tetapi kamu menganiaya badanmu didalamnya.
7. Kamu berkata,”Aku senang surga”
tetapi kamu tidak beramal untuknya.
8. Kamu ketika bangun tidur
melemparkan kesalahanmu dibelakang punggungmu , tetapi kesalahan orang lain ,kamu
bentang didepanmu , lalu kamu memancing-mancing kemarahan Allah. Bagaimana mungkin
do’amu dikabulkan ?. Ihyaulumuddin juz
3:37.
Sdr..
Umar bin
Khatab mengatakan ;bahwa penyebab
kematian hati ada tujuh :
من كثر ضحكه قلت هيبته ومن استخف بالنا
س استخف به ومن اكثر من شىء عرف به ومن كثر كلامه كثر سقطه ومن كثر سقطه قل ورعه
ومن قل ورعه مات قلبه
“Siapa
banyak tertawa , maka sedikit wibawanya; siapa meremehkan manusia, maka ia diremehkan; siapa yang banyak melakukan sesuatu , maka ia dikenal oleh ahli
sesuatu; siapa yang banyak bicara , maka banyak pula salahnya; siapa yang banyak
salahnya , maka sedikit perasaan malunya; siapa sedikit perasaan malunya, maka
sedikit pula wara’nya; siapa yang sedikit wara’nya , maka matilah hatinya;
Sdr kaum muslimin …
Penyebab
lain terhadap kematian hati, tidak pernah berzikir mengingat Allah, tidak mau
mendengar peringatan atau nasihat agama, sehingga menyebabkan lupa kepada Allah
, menyebabkan kematian dan bekunya hati.
Untuk
menghindari akibat buruk tersebut hendaklah kita pandai-pandai menahan diri dari semua hal-hal
yang tidak mencerminkan manfaat terhadap kemaslahan kita didunia maupun di
ahirat.
Mari kita
berusaha menghindari diri segala perbuatan
maksiat dan dosa , sehinga terhindar dari hati yang kotor dan gelap yang menyebabkan timbulnya
segala perbuatan maksiat dan dosa yang akhirnya menjerumuskan kita kedalam kerusakan dan kehancuran .
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ
فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
لِيْ وَلَكُمْ. فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم