Tentang Web Khoir

customer service

Kumpulan pelajaran dan informasi di Web Khoir, Temukan beragam materi pelajaran sekolah dan beberapa informasi seputar pelajaran agama Islam. Seputar pemahaman tauhid dan kisah perjalanan praktisi hakikat. Mari kita merubah tujuan belajar untuk mengenal sang pemilik ilmu

Welcome in Web Khoir

customer service
Selamat datang di web ini. Ada beragam materi sekolah dan informasi seputar pelajaran Islam. Mari kita merubah tujuan belajar untuk mengenal sang pemilik ilmu


Cari Materi sesuai label :

  

  

Prasangka (bersangka)

Prasangka  Bahasa arabnya adalah اَلظَّنُّ  dari kata ظن - يظن   Prasangka adalah pendapat atau anggapan yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui (menyaksikan, menyelediki) sendiri dan sering terjadi hanya berlandaskan emosi dan tidak terbuka dengan alasan yang lain. Dalam kehidupan kita sehari hari begitu banyak hal yang kita lihat dan jumpai. Mulai dari kawan kerja, kawan ngopi bahkan kawan bercanda hingga kepada urusan pekerjaan sampai rumah tangga dan itu semua tentu akan berkaitan  dengan masalah dan Prasangka yang pada akhirnya menilai dengan hasil baik dan buruk. Lantas kenapa kita harus memahami prasangka ini?

Dalam Hadist Qudsi disebutkan bahwa : 

 ...........يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي

“Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku.

Ini menandakan bahwa allah selalu memandang manusia melalui persangkaan si Manusia dikarenakan pada diri manusia itu ada Nur Muhammad. Benarkah bahwa prasangka kita telah kita sandarkan kepada Allah? Atau hanya berhenti pada Makhluk. Bila itu terjadi berarti kita telah masuk dalam golongan orang yang merugi ( wal asri).

Prasangka manusia cenderung mengarah pada yang negatif, buruk bahkan terkadang prasangka yang terkumpul dalam fikirannya (sisi akal zhohir ) mengarah kepada subjek ( manusia ). Bahkan terkadang apapun yang diberikan Allah si Manusia sering berprasangka buruk.  Perlu disadari bahwa apapun yang kita sangkakan akan kembali kepada kita jua bila tidak melibatkan allah didalamnya. 

Marilah belajar mengenal  prasangka ini ( tentunya dengan manusia yang hidup ) karena ini berkaitan erat dengan aqidah,  setiap sesuatu yang  dipandang pada dasarnya si manusia sedang berhadapan atau menyaksikan allah melalu af al NYA atau perbuatan-NYA. prasangka ini selalu menjebak aqidah seseorang untuk mempertuhankan Akalnya, untuk itu hendaknya si manusia  selalu berbuat dan minta tolong hanya kepada allah dengan selalu membiasakan dalam setiap perbuatan " Bismillahirrahmanirrahim " Dengan memaknai nya dalam sirr " Tolong ya Allah" Dan kemudian kita maknai dengan ucapan “ Innalillahi Wa inna ilaihi Roji'un”, Segala Hal apapun itu pasti datang dari Allah dan tentunya akan kembali juga kepada Allah.

Simpulan :

  1. Prasangka itu pasti ada dalam setiap kejadian 
  2. Dalil prasangka , Allah memandang  / mengikuti prasangka Manusia.
  3. Prasangka itu membahayakan akidah bila hanya berhenti pada baik dan buruk seharusnya sadar bahwa segala hal apapun datang dari allah dan harus dikembalikan kepada sang pemilik prasangka dengan cara minta tolong.

Alhamdulillahi robbil alamin 

Segala silaf kata dalam penulisan mohon kiranya dima’afkan dan kepada Allah jua kita minta tolong karena hanya DIA lah sumber kebenaran.

والله أعلمُ ﺑﺎﻟﺼﻮﺍﺏ

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رٰجِعُونَ

Refrensi :

https://www.taubi.my.id/titik-pandang-tuhan

https://www.taubi.my.id/berbuat-dengan-nama-allah


detail ...

Zikrullaah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Asal kata zikir adalah   ذَكَرَ – يَذْكُرُ - ذِكْرًا  artinya adalah menyebut atau mengingat kedua aktifitas ini tentu ada makna tersirat, menyebut berarti identik dengan lisan sedangkan ingat berkaitan erat dengan sisi bathin manusia ( qolbi ) yang memancarkan mengalirkan Nur keseluruh tubuh manusia. Allah adalah Isim atau Ismu Al jalalah atau nama secara umum. Lantas akan timbul pertanyaan kenapa harus berzikir ? 

Untuk memudahkan pemahaman kita kami kemukakan beberapa dalil diantaranya:

1. Allah swt berfirman dalam surah al a’raf ayat 205.

وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ

"Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam dirimu (hatimu) dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai

2. HR Muslim No 2564.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ

 وَأَمْوَالِكُمْ وَ لَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, ”Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati  dan amal kalian”.

3. Manusia itu suka pada sesuatu yang tak disadarinya yaitu lalai, dan bangga dengan amalnya padahal tanpa disadari bahwa dalam diri manusia telah Allah sematkan kerumitan dan juga kemudahan yang harus dikenali.

Sebagai kesimpulan bahwa:

  1. Zikir itu adalah menyebut dengan suara dan mengingat secara bathin dan keduanya saling berkaitan.
  2. Dalil perintah allah tentang zikrullah 
  3. Ketidak sadaran manusia bahwa dia dalam posisi lalai (Ghoflah) dan bangga terhadap amalnya. 

Alhamdulillahi robbil alamin 

Segala silaf kata dalam penulisan mohon kiranya dima’afkan dan kepada Allah jua kita minta tolong karena hanya DIA lah sumber kebenaran. mari membiasakan dalam hidup ini untuk selalu minta tolong kepada-NYA dengan lafaz 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Dengan memaknainya didalam sirr “ Tolong ya Allah”.

والله أعلمُ ﺑﺎﻟﺼﻮﺍﺏ

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رٰجِعُونَ

Referensi :

https://blog.taubi.my.id/2021/04/dalil-zikrullah-qolbi.html 

https://www.taubi.my.id/kemudahan-kerumitan


detail ...

Semua Hal Pasti Kehendak Allah

no image

 Semua Hal Pasti kehendak Allah. 

بسم الله الرحمن الرحيم

 (Tolong Ya Allah) 

Kehendak artinya adalah keinginan, kemauan, kuasa atau kekuatan terhadap sesuatu, dalam bahasa Arab disebut Al Qodiir yang maha berkehendak. Sedangkan Allah adalah isim atau nama yang nampak maupun yang zhohir.  Kehendak Allah berarti, Segala apapun yang ada semuanya wajib atas kehendak Allah. Kehendak Allah terhadap segala sesuatu berarti berkaitan erat dengan ilmu taqdiir sebagaimana Allah sebutkan pada qs.1.1. Yaitu pada Ar Rahiim. Lantas kenapa manusia harus mengenal kehendak Allah? Tentu jawabannya akan bervariasi pada setiap individu. Alasannya adalah 

1. Karena Hampir dalam segala urusan manusia itu melupakan kehendak Allah.

2. Manusia selalu beranggapan bahwa apapun yang dilakukannya semua berasal dari hasil usahanya. Oleh karena itu manusia wajib mengenal kehendak Allah. Lantas bagaimana mengenal kehendak Allah.

1. Allah SWT berfirman dalam suraj Al Baqarah ayat 20 :

إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

"Sesungguhnya Allah Maha berkehendak atas segala sesuatu" 

Kewajiban manusia untuk mengenal atau kesadaran manusia bahwa dalam segala hal apapun wajib atas kehendak Allah. 

2. Mengetahui asal kejadian yang berasal dari tanah supaya tidak timbul kesombongan dan cepat sadar bahwa Allah selalu ada pada setiap kejadian. 

3. Menggunakan segala kesempatan yang diberikan Allah untuk mengenal kehendaknya. 


Kesimpulan:

  1. Segala apapun yang terjadi wajib semuanya atas kehendak Allah.
  2. Mengenal diri yang berasal dari tanah dan menggunakan kesempatan untuk belajar mengenal kehendak Allah ( Ilmu Taqdiir) 
  3.  Menyertakan Allah dalam segala urusan dalam hidup.

Demikianlah diskusi kita pada kesempatan ini. Segala silat kata mohon kiranya dima'afkan dan kepada Allah kita minta Ampun. 

الحمد لله رب العالمين

والله أعلم بالصواب 

انا لله وانا اليه راجعون






detail ...

Apa itu Ihsaan?

 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

( Tolong ya Allah ) 


Apa itu Ihsaan ?

Ihsan itu artinya adalah baik dan biasanya ini berkaitan dengan niat, ibadah atau kesadaran diri antara si hamba kepada Tuhannya dengan pengertian lain ihsan adalah ilmu menyembah / syahadat. Sedikitnya ada 2 hadist yang menyatakan ihsan yang pertama dalam hadist arba'in pada hadist kedua dan juga hadist ke 8 yang diriwayatkan Muslim. 

أَنْ تَعْبُدَ اللّٰهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

“Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, kalaupun engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.”

Lantas kenapa kita harus mengenal Ihsaan? Dalam Agama Islam Ihsan ini berada pada posisi ke 3 yang pertama adalah islam yang kedua Iman dan yang ketiga ihsan ( tersurat dalam hadist arba'in hadist Kedua ) pengenalan terhadap ihsan ini sangat perlu karena ini berkaitan dengan apa dan siapa yang kita sembah dan juga berkaitan dengan Yang Maha Ghaib. 

Sahabat Taubi. 

Pemahaman terhadap ihsaan tentu melibatkan zhohir dan bathin dengan kata lain si zhohir mengenal si bathin dan untuk mengenal ihsan ini membutuhkan akal pemikiran guna mengumpulkan data dan informasi, Mata zhohir tentu hanya bisa digunakan untuk melihat yang tampak tetapi mata bathin atau qolbu adalah sejatinya mata untuk memandang mengenal yang maha ghoib. 

Sahabat taubi 

Sebagai kesimpulan :

  1. Ihsaan itu adalah adalah Hadiah, hasil dan hanya bisa didapatkan kepada Manusia yang berada pada makin ihsan yang mengerti ilmu menyembah zhohir dan bathin.
  2. Wajib  memahami hakikat dari ihsaan karena itu berkaitan erat dengan ilmu Syahadat / memandang, menyaksikan.

Segala silaf kata dalam penulisan mohon dima’afkan dan kepada Allah jua kita minta ampun dan pertolongan perlu.

ref:

https://blog.taubi.my.id/2021/07/hakikat-ihsan.html?m=1

اَلْحَمْدُ لِلَّٰهِ رَبِّ ٱلْعَالَمِينَ

وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ

إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ


detail ...

Sumber Lalai pada Manusia

no image

 Lalai adalah salah satu sifat manusia yang harus dikenali, karena sifat lalai ini timbul biasanya karena anggap remeh terhadap sesuatu, dan pada kondisi lalai ini si manusia pada dasarnya sudah faham dan mengerti artinya dia berada dalam keadaan terang. Sedangkan Manusia berarti Makhluk ciptaan Allah yang berakal budi dan diberi amanah. Ada juga yang berkata bahwa Manusia berasal dari kata Ma'un Nasiya Yaitu air yang dilupakan. Sementara sumber itu adalah asala segala sesuatu bermula. Lantas kenapa sifat lalai ini Allah sematkan pada Manusia? Lalai itu tidak buruk kalau dikenali karena dengan mengenali sifat lalai si Manusia akan sadar hakikat dirinya dan akan kemana dia kembali, Fenomena yang terjadi saat ini adalah lalai menjadi kebiasaan tanpa mendapat Faham padahal lalai adalah awal manusia untuk merugi. 

Sahabat taubi. 

Untuk mengenal sifat lalai ini maka Allah memberikan tanda atau sifat lalai untuk dikenali. Pada Tubuh Manusia yang terdiri dari Zhohir dan Bathin Allah meletakkan 9 sumber lalai pada Manusia yang harus dikenali. Allah memberikan : 1 lubang Mulut, 2 Lubang Mulut, 2 Lubang Hidung 2   lubang mata, 2 lubang telinga, 1 Lubang kemaluan dan satu lubang Dubur, dan pada setiap sumber kelalaian tersebut ada rahasia yang Allah letakkan bagi manusia yang harus dikenali, perpaduan antara baik dan buruk berjalan beriringan  dan tentunya mempunyai nilai yang sama bagi Allah, Pernahkah kita berfikir berapa banyak manusia jadi sombong dikarenakan / melalui mulutnya yang berakibat buruk bagi dirinya dan orang lain dan berapa banyak juga manusia tertolong dikarenakan Mulut.

Sahabat Taubi

Allah dengan sengaja memberikan sifat lalai kepada Manusia agar dia sadar bahwa dia bisa hidup atas pertolongan Allah. Ketika si manusia mengerti dan faham sumber lalai pada dirinya maka dia akan faham ternyata Allah meletakkan rahasia kehidupan itu pada sumber kelalaian yang ada pada diri Manusia.


Sebagai kesimpulan:

  1. Lalai itu merupakan sifat dasar manusia. 
  2. Allah meletakkan 9 lubang pada diri manusia sebagai sumber kelalaian yang harus dikenali.

Ref:

https://www.taubi.my.id/sumber-lalai-pada-manusia



detail ...

Total Tayangan Halaman